Kamis, 28 November 2013

Busana Muslim Casual

Cara berpakaian seseorang mencerminkan kepribadian pemakainya. Bagi mereka yang berpikiran ceria, pakaian biasanya cerah dan ceria, bahkan tidak jarang dengan banyak motif. Sementara itu, bagi mereka tenang kepribadian, koleksi pakaiannya cenderung terdiri dari satu warna, dengan motif merata tanpa banyak aplikasi.

Demikian pula Trimoda dinilai oleh mata uang, pakaian wanita muslim merek lokal sudah aktif sejak tiga tahun lalu. Pada mulanya, sebuah merek Trimoda uptodate Up2Date, yang merupakan koleksi pakaian Islam bagi perempuan di atas kisaran usia '20. Dengan baris ini, mereka menyajikan pakaian wanita muslim lebih Embellishment dan ceria sesuai dengan usia target. Koleksi ini menunjukkan sisi menyenangkan pemakai dengan warna banyak, baik dari materi, juga dari karakteristik tambahan kain perca Up2Date.

Up2Date sekarang ingin mencapai pasar yang lebih matang, yaitu wanita berusia 25 tahun ke atas, dengan nama Up2Date [+] (baca: aptudeyt plastik). Beberapa waktu yang lalu Up2Date kesempatan untuk menunjukkan koleksi bersama dengan acara yang diselenggarakan oleh Pondok Indah Mall yang berjudul The Beauty of Back-Fitr.

Koleksi Up2Date [+] terdiri dari semua pakaian yang longgar, sederhana, modern, dan Timeless. Up2Date manajer pemasaran, Roni Agus, mengatakan, bahwa koleksi Up2Date [+] memiliki potongan yang cukup sederhana dan akan menarik untuk mencampur dan mencocokkan untuk membuat tampilan baru. Untuk warna, mereka sering menggunakan warna-warna primer yang dapat dengan mudah dipadupadan, seperti putih, dari putih, hitam, abu-abu, dan lembayung muda.

Apa yang membuat mereka berbeda dari kebanyakan koleksi busana muslimah yang lain adalah unik dan memotong bahan yang digunakan. Sebagian besar potongan-potongan pakaian muslim mereka menggunakan teknik asimetris, sehingga menciptakan mode sederhana yang tidak pasar. Bahan yang digunakan sebagian besar sifon, kemeja, dan ada konten Lycra. Roni juga mengatakan bahwa koleksi mereka berusaha untuk menggunakan bahan-bahan yang dingin ketika dipakai.

Karena menargetkan pasar dewasa, mapan, dan menginginkan koleksi eksklusif, yang menawarkan rentang harga antara Rp 400 ribu - Rp 1 juta. Butik Up2Date [+] sekarang baru berada di Pondok Indah Mall lantai 1. Roni mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini akan membuka toko baru lagi di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Sabtu, 17 Januari 2009

Hijab adalah Hadiah dari Allah

Benar hijab (termasuk khimar dan jilbab) adalah karunia dari Allah SWT. Anda tidak memakai untuk umat Islam lainnya hanya untuk Islam atau membuat fungsi-fungsi lain (nampaknya perempuan lebih banyak agama) lebih nyaman. Saya tidak terganggu dengan rambut Anda! Saya tidak hijabi sisters out there yang bekerja pada perfecting mereka deen oleh berkonsentrasi pada keesaan Allah SWT tidak menyinggung perasaan saya apa-apa, dengan menggambar dekat HIM dalam doa. Baik saya tidak memakai jilbab sisters asalkan tidak ada yang penolakan apa yang Qu'ran perintah: hijab. Anda tidak memakai Anda hijabs untuk saya, atau orang lain, tetapi untuk diri sendiri. Allah SWT memberikan anda karunia anda hijabs, sekaligus sebagai simbol dari kesetiaan dan ketaatan dan kasih kata-Nya, dan untuk melindungi tubuh Anda dari prasangka dan kecemburuan dari sebagian besar orang lain.

Ini adalah alat untuk membantu anda dalam kebenaran, dan ia adalah bodoh dilemparkan ke samping seperti hadiah, namun Allah SWT menjaga saya, kurangnya hijab tidak membuat Anda dosa-inkarnasi sebagai stupid beberapa buku tentang subjek sekali membaca (LOL Aalia, jazzakallah kheir untuk tidak memberikan saya yang ekstrim sekolah pemikiran dari sampah) maupun saya iri hati anda semua dan menolak Anda berjalan ke jalan yang lurus karena saya dapat melihat semua keindahan fisik. Saya berharap Anda dapat memahami hijab, bukan sebagai pointless aturan, yang amat perintah, tetapi untuk mencintai Allah SWT, dan semua manfaat yang begitu outweight pada menit inconveniences rambut kita yang hilang, dan merugikan orang lain.


Menjadi contoh berjalan jika Islam, adalah karunia, seperti yang Allah SWT memerintahkan seluruh malaikat untuk membuat sajood manusia. Aku ingin menjadi hadiah yang layak. Jadi saya mematuhi semua Saya memahami menjadi hadiah yang diberikan dan mengambil bangga atas sebelum saya, dan berdoa untuk berjalan di jalan yang lurus. Saudara, saya akan memberitahu Anda, tetapi sekali. Saya tidak percaya dalam mode polisi, Nashiha harus cukup tajam dan swasta yang pertama kali tidak dapat diulang, dan jika seseorang berpaling dari karunia Allah SWT, khalas, hendaklah mereka berada, dan berdoa untuk Anda sendiri langsung berjalan, karena terdapat banyak hadiah dari pemahaman yang mengelakkan individu. Membimbing kita semua ke jalan yang lurus, ameen

Pakailah busana muslim yang syar'i sister....

Jumat, 16 Januari 2009

Busana Muslimah yang Salah

Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh muslimah indonesia dalam memakai busana muslimah :

1. Tidak menutup aurat secara sempurna
Banyak dari busana muslimah yang ada sekarang tidak menutup aurat secara sempurna, melainkan terdapat celah-celah yang memperlihatkan aurat walau hanya sedikit. Dan menurut jumhur ulama, bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Sebagaimana ulama ahli tafsir Imam Al-Qurthubi berkata : Pengecualian itu adalah pada wajah dan telapak tangan. Yang menunjukkan hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian muslim tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya : “Wahai Asma ! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini.” Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya. Allah Pemberi Taufik dan tidak ada Rabb selain-Nya”. Maka, selain muka dan telapak tangan, tidak boleh terlihat walaupun sedikit. Aurat yang sering ditampakan dalam berbusana muslimah yang salah antara lain:

Leher
Baik karena jilbab terlalu pendek atau karena jilbab yang diterpa angin.

Lengan
Beberapa muslimah hanya menggunakan baju muslim berlengan panjang tanpa decker. Sehingga ada bagian lengan yang terlihat bila tangan digerakkan. Padahal dari ujung bahu sampai pergelangan tangan termasuk aurat yang tidak boleh terlihat. Bahkan yang lebih parah lagi ada diantara mereka yang memakai baju berlengan pendek!

Rambut
Baik rambut yang terurai didepan, dibelakang atau disekitar daerah telinga tidak boleh terlihat.

Kaki
Sungguh mengherankan, bahwa syariat memerintahkan laki-laki untuk menjauhi isbal (menjulurkan celana melebihi mata kaki) dan wanita diperintahkan menjulurkan pakaiannya sampai melebihi mata kaki, namun yang banyak terjadi justru sebaliknya! Laki-laki banyak ber-isbal, dan wanita malah berpakaian lebih tinggi dari mata kaki, sehingga terlihatlah bagian kakinya, mulai dari sebagian betis hingga punggung kakinya. Padahal kaki (semua bagiannya) termasuk aurat yang tidak boleh terlihat. Untuk hal ini dianjurkan memakai busana yang panjangnya melebihi mata kaki, atau bahkan sampai menyentuh tanah. Atau mengenakan kaus kaki yang tebal.

2. Ketat

Hal ini yang banyak belum diketahui para muslimah, bahwa Islam melarang muslimah berbusana ketat. Lalu apa batasan ketat? Dalam kitab Hijab Mar’atil Muslimah, Syaikh Muhammad Al-Albani menjelaskan bahwa busana muslimah dikatakan ketat jika dapat menggambarkan bentuk anggota tubuhnya. Hal ini berdasarkan hadist Usamah: Usamah bin Zaid pernah berkata : Rasulullah pernah memberiku baju Quthbiyah yang tebal yang merupakan baju yang dihadiahkan oleh Dihyah Al-Kalbi kepada beliau. Baju itu pun aku pakaikan pada istriku. Nabi bertanya kepadaku : “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Quthbiyah ?” Aku menjawab : Aku pakaiakan baju itu pada istriku. Nabi lalu bersabda : “Perintahkan ia agar mengenakan baju dalam di balik Quthbiyah itu, karena aku khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi dengan sanad Hasan). Jadi, baju ketat bukan hanya baju yang kainnya menempel dengam erat dikulit, namun termasuk juga baju yang agak longgar namun masih dapat menggambarkan siluet dan bentuk tubuh. Seperti pada beberapa baju gamis muslimah yang banyak digunakan sekarang, yang terdapat belahan pada bagian pinggulnya sehingga bila digunakan masih bisa memperlihatkan lengkung pinggang dan pinggul atau siluet si pemakai. Termasuk ketat juga jilbab yang terdapat karet atau ikatan dibagian lehernya yang bila digunakan dapat menggambarkan bentuk kepala, leher dan bahu si pemakai. Suatu kesalahan pula yang banyak dilakukan para jilbaber yang sudah berjilbab besar, yaitu memakai jaket di luar jilbabnya. Hal ini menyebabkan hilangnya fungsi jilbab yang menutupi bentuk tubuh bagian atas. Dengan memakai jaket di bagian luar jilbab, akan memperlihatkan bentuk tubuh, bentuk siluet, bahu, lengan, dan lengkung pinggang si pemakai. Solusinya, pakailah jaket di dalam jilbab (jilbab menutupi jaket).

3. Jilbab terlalu pendek

Sungguh mengherankan beberapa saudara kita muslimah, yang ia sudah menyadari wajibnya menutup aurat, namun di dalam hatinya masih ada keinginan untuk menonjolkan bagian-bagian tubuhnya agar terlihat indah dimata laki-laki. Waliyyadzubillah. Sehingga mereka pun memakai jilbab sekadarnya saja, terlalu pendek. Lebih lagi gencarnya syiar ‘busana muslimah gaul’ yang lengkap dengan jilbab pendek dan ketatnya. Bahkan kadang hanya sepanjang leher dan diikat-ikat dileher sehingga bagian dada (maaf) tidak tertutupi jilbab. Sungguh ini sebuah kesalahan fatal dalam berbusana muslimah. Padahal telah jelas dalil menyebutkan:

“Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka” (QS. Al Ahzab: 59 ). Juga firman Allah Ta’ala yang artinya: “Dan hendaklah mereka menutupkan khimar ke dada mereka…” (QS. An Nur : 31)

Maka disini jelas bahwa panjang jilbab adalah sampai seluruh tubuh dan panjang khimar adalah sampai menutupi dada.Perlu diketahui di sini bahwa ada sedikit salah paham tentang makna jilbab. Jilbab dalam pengertian syariat adalah kain yang dikenakan kaum wanita di atas pakaian yang ia kenakan, atau denga kata lain jilbab adalah pakaian luar yang dipakai oleh seorang muslimah. Definisi ini dikuatkan oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqolani, Imam Al Baghawi, Ibnu Hazm, Al Qurthubi, dan Ibnu Katsir. Misalnya seorang muslimah memakai gamis kecil dan rok terusan, kemudian dilapisi gamis panjang sampai kaki plus kerudung syar’i yang panjang di atasnya, maka gamis panjang dan kerudung panjang tersebut adalah jilbab. Sedangkan khimar adalah kerudung kecil yang dikenakan di dalam jilbab.

            
 

Artikel Tentang Pengertian busana dan Penjabarannya

 
Dalam kehidupan sehari-hari, Tentu kita sering mendengar atau bahkan sering mengucap kata busana. Bahkan dalam aktivitas keseharian kita juga tidak bisa luput dari yang namanya busana, Karena busana merupakan sesuatu yang akan selalu hadir dan mengiringi langkah kehidupan kita. Sebagai orang sehat, Pasti akan bersinggungan dan bahkan membutuhkan busana untuk bersosialisasi dengan
masyarakat umum. Bahkan ada yang menggunakan busana bukan sekedar untuk tujuan bersosialisai, Namun busana dipakai untuk melindungi tubuh atau diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan demikian busana memang merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh Semua manusia dalam bersosialisasi dalam masyarakat. Lalu apa sebenarnya busanan itu?.
Pengertian busana : Segala sesuatu yang meliputi busana pokok dan pelengkap busana termasuk assesories yang dikenakan mulai dari kepala sampai ujung kaki yang bisa memberi keindahan, Keserasian, keselarasan, Keharmonisan sesuai dengan suatu kesempatan tertentu sehingga akan menciptakan keamanan serta kenyamanan yang enak dipandang.
Berdasarkan pengertian busana diatas, Jika dijabarkan pemahamannya adalah sebagai berikut:
Busana meliputi busana pokok dan pelengkapnya termasuk didalamnya assesories
Busana poko : Baju, Blouse, Rok, Celana, Kaos dan juga termasuk pakaian dalam.
Pelengkap busana serta assesories : Tas, Sepatu, Kaos kaki, Jam tangan, Topi, Kacamata dan lainnya.
Jadi busana tidak hanya terbatas hanya pada busana pokok saja, Namun termasuk didalamnya pelengkapnya serta assesories.
Dikenakan dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Bahwa pengertian busana disini meliputi segala hal yang dipakai atau dikenakan pada seluruh tubuh manusia dari kepala sampai kaki. Dikepala misal bando, cepit rambut dan lainya, Dikaki misal sandal, sepatu. Serta yang dikenakan ditubuk kita. Termasuk kalung,Cincin Gelang.
Bisa memberi keindahan, Keserasian, keselarasan, Kenyamanan, Keharmonisan, Keamanan yang enak dipandang sesuai dengan suatu kesempatan.
Busana yang dikenakan akan memberikan.Keindahan, Karena Busana yang dikenakan diharapkan akan bisa memberikan keindahan pada pemakainya, Namun yang perlu diperhatikan adalah suatu busana yang indah dipakai oleh seseorang belum tentu indah jika dipakai oleh orang lain. Maka dari itu dengan menyesuaikan model busana atau pelengkapnya dengan pemakai akan bisa ditmukan keindahan. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan masalah keserasian, Keselarasan, Keharmonisan, dan disesuaikan dengan kesempatan yang tepat.  Karena dengan demikian akan didapatkan kenyamanan dan keamanan dalam berbusana yang enak dipandang.

        

Selasa, 26 November 2013

Cara Mudah Membuat Pola Gaun



Sebelum mulai membuat pola, kita harus lebih dulu mengambil ukuran. Ukuran apa saja yang  kita perlukan? Itu sih tergantung apa yang mau kita buat. Misalnya: Rok, celana, kemeja, blouse ,kebaya atau gaun ( baju terusan).Terus apa saja alat yang mesti kita siapkan? Yang jelas orang yang mau kita ukur itu harus berada di dekat kita, pasti. Pada bagian- bagian  area tubuh tertentu harus lebih dulu ditandai dengan cara mengikat dengan tali atau pita, untuk memudahkan proses pengukuran serta posisi orang yang diukur harus dalam keadaan tegap. Area- area itu adalah: Pinggang dan  panggul. Sedang alat- alat yang perlu disiapkan adalah:
  1. Buku  / kertas HVS

  2. Skala 1:4 dan penggaris siku.

  3. Pensil  dan pensil warna merah biru ( untuk menandai perubahan mode).

  4. Mistar

  5. Pita meteran ( untuk mengambil ukuran).
Dalam pembuatan gaun ini ukuran yang diperlukan adalah:
  1. LINGKAR BADAN : Diukur sekeliling badan melalui badan atas yang terbesar + 3cm atau menambahkan 4 jari.

  2. LINGKAR LEHER : Diukur sekeliling leher melalui lekuk leher +1 cm atau dengan cara memasukkan 1 jari.

  3. PANJANG PUNGGUNG : Diukur dari tulang punggung yang menonjol ke bawah sampai garis pinggang.

  4. PANJANG BAHU : Diukur dari batas leher sampai tulang bahu yang menonjol.

  5. LEBAR DADA : Diukur 5 cm  ke bawah dari lekuk leher depan ,kemudian ditarik garis mendatar dari kerung satu ke kerung lainnya.

  6. LEBAR PUNGGUNG : Diukur 8 cm ke bawah dari tulang punggung yang menonjol, kemudian ditarik garis mendatar dari kerung satu ke kerung lainnya.

  7. LINGKAR PANGGUL : Diukur sekeliling panggul pada bagian yang terbesar +4 cm.

  8. TINGGI PANGGUL : Diukur dari garis pinggang sampai garis panggul.

  9. PANJANG ROK : Diukur dari garis pinggang ke bawah sampai panjang yang dikehendaki.

  10. PANJANG LENGAN : Diukur dari batas bahu sampai panjang yang dikehendaki dengan cara membengkokkan lengan sedikit.

  11. TINGGI KEPALA LENGAN : Diukur dari batas bahu ke bawah sampai bagian lengan yang sejajar dengan batas ketiak.

  12. LINGKAR LENGAN : Diukur sekeliling lengan bawah (pergelangan} denga lebar menyesuaikan model.
Cotoh ukuran dalam gambar model:
  1. Ling. Badan                  = 88 cm

  2. Ling. Leher                   = 36 cm

  3. Panj. Punggung = 38 cm

  4. Panj. Bahu                    = 12,5 cm

  5. Leb. Dada                    = 34 cm

  6. Leb. Punggung  = 36 cm

  7. Ling. Panggul                = 96 cm

  8. Tinggi Panggul  = 20 cm

  9. Panj. Rok                    = 96 cm

  10. Panj. Lengan                = 58 cm

  11. Tinggi kep. Lengan       = 12 cm

  12. Ling. Lengan                 = 26 cm
KETERANGAN POLA BAGIAN DEPAN:
A - B   = P. punggung + 1,5 cm
A - C   = 1/6 ling. Leher + 2 CM.
A - E    = 1/6 ling. leher + 1cm
E  - H   = p. bahu
H -  I    = Turun 2,5 cm
A – D   = (  ½ p. punggung + 1.5 cm ) + 3 cm
D – F   =  (¼  Ling. Badan + 1cm ) + 3cm
C – J    = ½ C – D
J – K    =  ½  leb. Dada + .1 cm
Hubungkan titik A-C dan A- E  menjadi kerung leher depan
I – F melalui K menjadi kerung lengan bagian depan
B – B’  = turun 3 cm
B’ – L = Panjang rok
B; - G  = Tinggi panggul
B’- B”  = ( D – F) – 2 cm, kemudian naikkan 2 cm
G – G’ = (D- F ) + 1 cm
L – M  = (G –G’ ) + 5 cm
M – M’ naik 2 cm
Hubungkan titik F – B” (yang dinaikkan) ke M’ – L melalui titik G’
KETERANGAN POLA BAGIAN BELAKANG
A –B    = turun 2,5 cm
A – E   = 1/6 ling. Leher + 1 cm
E – H   = Panj. Bahu
H – I    = turun 3 cm
B – D   = panj.Punggung
B – C   = ½ panj. Punggung + 3 cm
C – F   = ( ¼ ling.badan – 1 cm ) + 3 cm
B – B’ = turun 9 cm
B’ – B”=  ½ lebar punggung + 1 cm
Hubungkan E – B menjadi kerung leher belakang
I – F melalui B” menjadi kerung lengan belakang
D – G   =  (C – F) – 2 cm
D – J    = Tinggi Panggul
J – K    = ( C – F ) + 1cm
D – L   = Panj. Rok
L – M  =( J – K ) + 5 cm
Hubungkan titik F- G  ke M - L melalui titik  K
KETERANGAN POLA LENGAN
A –B    = Jumlah lingkar kerung lengan depan dan belakang – 4 cm
(diambil dari kerung lengan gambar pola dengan cara melingkari kerung dari titik         I sampai F )
A –E    =E – B = ½ A-B
E – C   = Tinggi kepala lengan
C – D   = panjang lengan
D – D’ = D – D = ½ lingkar lengan bawah
C – B   = Dibagi 4 titik F-G-J
C – A   =Dibagi 3 titikA-H-I-C
Sekarang coba perhatikan tanda- tanda  perubahannya:
  • Garis dengan pensil warna merah merupakan pola yang kita ambil untuk bagian depan.

  • Garis dengan pensil warna biru menunjukkan pola yang kita gunakan untuk bagian belakang.

  • Bagian yang diarsir adalah hasil dari penyesuaian pola dengan model yang kita pakai, berarti bagian itu dibuang atau tidak terpakai.

  • Untuk bagian kupnat ( coupnaad ) ukur saja lebar garis pinggang yang ada pada pola dibagi 2 terus geser ke kiri dan kanan masing- masing 1,5 cm, jadi jumlah  klebar kupnat adalah 3 cm

  • Arahkan titik tengah kupnat ke atas   kurang lebih 14 cm dan ke bawah 11,5 cm.

  • Hubungkan puncak dan ujung kupnat ke arah lebar kupnat ( ke kiri dan kanan) sehingga membentuk segitiga.
Mudah bukan? Tapi tunggu dulu, masih ada beberapa tahapan untuk sampai pada perwujudan pola menjadi bentuk sebenarnya/ jadi yang siap dipakai.
Inilah beberapa tahapan yng harus dilalui selanjutnya:
  1. Merancang Bahan, yaitu meletakkan pola pada bahan.

  2. Menggunting Bahan ( cutting )

  3. Memberi Tanda jahitan pada bagian- bagian tertentu yang sulit, contoh : Batas jahitan, letak kupnat dll.

  4. Menjahit / sewing.

  5. Finishing, di sini kita juga bisa memberi sentuhan akhir pada hasil jahitan dengan menambahkan sulaman dan manik- manik.
Agar mutu jahitan kita bagus, pelajari juga “ teknologi menjahit” yang juga berguna untuk memudahkan kita menjahit..


Membuat Model Ukuran Blazer

Mebuat model blazer agar sesuai dengan bentuk tubuh, harus di ukur secara cermat dan teliti, hal ini bertujuan agar blazer cocok dan pas bagi yang menggunakan, hal-hal yang akan di ukur adalah bagian-bagian tubuh, bahu, lengan, pinggang, dada, setelah di ukur dengan baik, kemudian di tuangkan kedalam gambar, kemudian di jahit.

Pada kenyataannya, model seperti ini adalah model yang biasanya di lakukan, atau konvesioanal, untuk itu bagi anda yang berniat menekuni dunia fashion ada baiknya memperlajari komputer, sehingga anda bebas berkreasi dalam mencipatakan model pakain, baik untuk model blazer juga. Didalam dunia teknologi kompuer, segala sesuatunya menjadi tanpa batas, sebelum anda menjahit pakaian pelanggan anda, anda sudah bisa menunjukkan hasilnya lebih dulu melalui simulasi di dalam komputer.


Fungsi ukuran badan
Pengambilan ukuran badan bertujuan agar baju yang dibuat bisa pas dan serasi dengan ukuran badan calon pemakainya. Fungsi ukuran badan sangat penting karena ketepatan ukuran dapat menjamin kemapanan pakaian yang akan dibuat. Ukuran badan yang salah/keliru menghasilkan gambar pola yang tidak tepat dengan ukuran badan pemakainya, sehingga baju yang dihasilkan tampak tidak mapan di tubuh pemakainya.
Kesalahan ukuran lazim terjadi karena juru-ukur belum bisa memperhitungkan dimana letak posisi garis dada, posisi garis pinggang dan posisi garis pinggul yang ada di tubuh orang yang sedang diukurnya. Padahal letak posisi ketiga garis tersebut sangat menentukan kemapanan pola pakaian yang akan dibuatnya.
2.    Cara mengambil ukuran badan
Bagi juru ukur yang masih kurang yakin dalam menentukan posisi garis dada, garis pinggang dan garis pinggul, perlu dibantu dengan 3 tali (kain pita) yang diikatkan di tubuh orang yang sedang diukurnya. Setelah berulang kali menggunakan tali bantu, akhirnya dapat memperkira-kan sendiri dimana letak posisi ketiga garis tersebut yang benar, dan tidak perlu lagi mengguna-kan 3 tali pembantu tersebut.
Ø  Garis dada adalah ikatan tali bantu yang melingkari dada dan melewati bawah ketiak.
Ø  Garis pinggang adalah ikatan tali bantu yang melingkari pinggang dan melewati puser.
Ø  Garis pinggul adalah ikatan tali bantu yang melingkari pinggul dan melewati bagian pinggul yang paling besar.
Untuk membuat blazer, ukuran badan yang diambil meliputi:
1
PANJANG PUNGGUNG
Diukur mulai titik pangkal leher ditarik kebawah sampai pada posisi garis dada di bagian belakang, diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
2
PANJANG PINGGANG
Diukur mulai titik pangkal leher ditarik kebawah sampai pada posisi garis pinggang di bagian belakang, diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
3
PANJANG PINGGUL
Diukur mulai titik pangkal leher ditarik kebawah sampai pada posisi garis piggul di bagian belakang, diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
4
PANJANG BLAZER
Diukur mulai titik pangkal leher ditarik kebawah sampai pada posisi di bawah pantat (pantat tertutup blazer). Panjang blazer juga bisa disesuaikan dengan keinginan pemakainya, sesuai model yang dikehendakinya.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
5
LEBAR BADAN atau LEBAR PUNGGUNG
Diukur mulai titik ujung bahu kanan naik ke tengkuk turun lagi sampai pada ujung bahu kiri, diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
6
LEBAR LEHER
Diukur mulai titik pangkal leher kanan sampai pangkal leher kiri, diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya. Lebar leher juga dapat dihitung = sepertiga dari lingkar leher.
7

KONTROL KEMIRINGAN BAHU
Diukur mulai tepi bahu ke bawah sampai pada posisi garis dada bagian belakang, diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
8

LINGKAR DADA
Diukur keliling dada pada bagian yang terbesar (melewati buah dada), ditambah antara 6 sampai 8 cm. Tidak sama dengan ketika membuat ukuran pada blus dan kebaya yang hanya ditambah antara 4 sampai 6 cm, ukuran pada blazer harus lebih besar karena akan dipakai paling diluar.
Juru ukur harus selalu menjaga norma dan etika, ketika mengukur jangan sampai menyentuh buah dadanya.
9

TINGGI BUAH DADA
Diukur mulai posisi tengah bahu sampai puncak gunung Fujiyama, diukur pas sesuai angka pada meteran. Posisi puncak gunung wanita berbeda-beda, ada yang keatas ada yang kebawah, pola baju yang dibuat harus menyesuaikan.
Juru ukur harus selalu menjaga norma dan etika, ketika mengukur jangan sampai menyentuh buah dadanya.
10

LINGKAR PINGGANG
Diukur keliling pinggang melewati posisi puser, ditambah antara 6 sampai 8 cm. Tidak sama dengan ketika membuat ukuran pada blus dan kebaya yang hanya ditambah antara 4 sampai 6 cm, ukuran pada blazer harus lebih besar karena akan dipakai paling diluar.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
11

LINGKAR PINGGUL
Diukur keliling pinggul melewati posisi pantat yang terbesar, ditambah antara 6 sampai 8 cm. Tidak sama dengan ketika membuat ukuran pada blus dan kebaya yang hanya ditambah antara 4 sampai 6 cm, ukuran pada blazer harus lebih besar karena akan dipakai paling diluar.
Juru ukur berdiri di belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
12

LINGKAR LENGAN
Diukur keliling lengan yang terbesar, ditambah 6 cm. Tidak sama dengan ketika membuat ukuran pada blus dan kebaya yang hanya ditambah 4 cm, ukuran pada blazer harus lebih besar karena akan dipakai paling diluar.
Juru ukur berdiri disamping orang yang sedang diambil ukuran badannya.
13

LINGKAR SIKU
Diukur keliling siku pada posisi tangan tidak lurus (membentuk sudut siku), ditambah 6 cm. Tidak sama dengan ketika membuat ukuran pada blus dan kebaya yang hanya ditambah 4 cm, ukuran pada blazer harus lebih besar karena akan dipakai paling diluar.
Juru ukur berdiri disamping orang yang sedang diambil ukuran badannya.
14

LINGKAR PERGELANGAN TANGAN
Diukur keliling pergelangan tangan, ditambah 6 cm. Tidak sama dengan ketika membuat ukuran pada blus dan kebaya yang hanya ditambah 4 cm, ukuran pada blazer harus lebih besar karena akan dipakai paling diluar.
Juru ukur berdiri disamping orang yang sedang diambil ukuran badannya.
15

PANJANG TANGAN
Diukur mulai ketiak melewati siku sampai benjolan tulang pergelangan tangan, pada posisi tangan normal, tidak lurus dan tidak membentuk siku (lihat gambar), diukur pas sesuai angka pada meteran.
Juru ukur berdiri di samping belakang orang yang sedang diambil ukuran badannya.
Membuat Busana Bayi

1.      Pengertian busana bayi : 
Busana bayi adalah  busana yang dipakai oleh anak usia 0 – 1 tahun.

2.      Syarat – syarat busana bayi:
a.      Model 
Model busana bayi sebaiknya sederhana, tidak terlalu banyak hiasan (renda-renda, strook, sulaman kecil-kecil secukupnya, mudah dipakai dan dilepas, mempunyai kelonggaran yang cukup.
b.      Bahan
Bahan untuk busana bayi dipilih bahan yang menyerap air,  lembut,  halus, dan menghangatkan.
Contoh : kain putih, birkolin, nansjoek, voile, arrow, tetra, dan bahan kaos katun, bahan yang menghangatkan flannel dan woll.
c.       Warna
Warna yang digunakan untuk busana bayi adalah warna putih atau muda.
Pada busana bayi warna mempunyai arti tersendiri bagi jenis kelamin bayi yaitu
-          Putih dan kuning (netral) ----à untuk bayi laki-laki atau perempuan
-          Merah muda ----à untuk bayi perempuan
-          Biru muda ----à untuk bayi laki – laki
d.      Corak bahan / Motif
Sedangkan corak bahan untuk busana bayi yaitu corak yang kecil – kecil dengan motif binatang, geometris, orang-orangan, bunga, dan sebagainya.

3.      Macam – macam busana bayi:
a.      Baju bayi:
-          Popok
-          Gurita
-          Baju bayi
-          Celana bayi
-          Mantel bayi
-          Kebaya bayi
b.      Perlengkapan  bayi:
-          Sarung tangan
-          Sepatu bayi
-          Topi bayi
-          Tudung bayi (cape)
-          Bebat pinggang atau dada
-          Sarung bantal
-          Sarung guling

4.      Pengertian macam – macam busana bayi :
a.      Popok bayi 
Digunakan pada bagian bawah pinggang yang gunanya untuk menutupi alat kelamin dan menahan air seni supaya tidak kemana – mana.
b.      Gurita / Grito / Mekak
Dipakai pada bagian bawah payudara sampai batas akhir perut, gunanya untuk menhangatkan dan membentuk bagian perut.
c.       Kebaya bayi
Dipakai seperti menggunakan pakaian, bagian atas bentuknya seperti blus, ada yang menggunakan kancing / tali, gunanya untuk menghangatkan / menutupi bagian tubuh dari gigitan serangga.
d.      Gedong
Terbuat dari bahan yang berbentuk bujur sangkar yang gunanya untuk menghangatkan ( ukuran 90 X 90 dan penyelesaiannya dibris).
e.      Sarung tangan dan sarung kaki
Untuk menutupi tangan dan kaki.
f.        Topi
Dibuat untuk menutupi kepala.
g.      Selimut bayi
Digunakan setelah menggunakan kep ( cape ).
h.      Sepatu
Untuk menutupi kaki dan menghangatkan kaki.

5.      Gambar busana bayi
6.      Teknik penyelesaian
Teknik penyelesaian yang banyak dipakai pada busana bayi adalah kampuh balik atau kampuh tutup yang diobras dan kampuh pipih.
Penyelesaian leher, lengan, penutup muka, diselesaikan dengan kelim gulung, kemudian dihias dengan tusuk kait atau tusuk hias.

7.      Pemeliharaan busana bayi
Dilihat dari jenis kain, karakter bahan busana bayi yang lembut, maka cara mencucinya dengan menggunakan tangan dan sabun diterjen, setelah itu diperas, dijemur dan disetrika. Pada waktu mencuci busana bayi tidak boleh disatukan dengan busana orang dewasa. Untuk melembutkan kain pergunakan pelembut kaian khusus bayi.
Penyimpanan busana bayi adalah dengan cara dilipat.